Altor Astiz Do It Again Zippy
Penyusunan paper ini kami organisasikan dalam tiga bagian untuk menjawab pertanyaan masalah terkait teori Demand for Health dari Michael Grossman, yaitu: one. Pemikiran, teori , pandangan, atau penemuan Michael Grossman. two. Penerapan teori Demand for Wellness dalam bidang kesehatan masyarakat 3. Pendapat kelompok terhadap pemikiran, teori, pandangan atau penemuan Michael Grossman dilihat dari sudut pandang Filsafat Ilmu
Discover the world'south enquiry
- 20+ million members
- 135+ one thousand thousand publications
- 700k+ research projects
Teori Demand for Health Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi | Ade Heryana dkk
1
Teori Demand for Health Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi
Ade Heryana, Dien Kurtanty, Eka Pujiyanti, Muh. Amin Bakri, Nurfanida Librianty, Yanti Harjono
Programme Doktoral Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
one. Pendahuluan dan Biografi Micheal Grossman
Penyusunan paper ini kami organisasikan dalam tiga bagian untuk menjawab pertanyaan
masalah terkait teori Need for Health dari Michael Grossman, yaitu:
1. Pemikiran, teori , pandangan, atau penemuan Michael Grossman.
2. Penerapan teori Demand for Wellness dalam bidang kesehatan masyarakat
iii. Pendapat kelompok terhadap pemikiran, teori, pandangan atau penemuan Michael
Grossman dilihat dari sudut pandang Filsafat Ilmu
Michael Grossman adalah seorang ahli Ekonomi Kesehatan berkebangsaan Amerika dan
Guru Besar Ekonomi di Urban center University of New York Graduate Center (CUNY). Beliau lahir
pada tahun 1942. Michael Grossman juga menjabat Direktur Program Ekonomi Kesehatan,
peneliti di National Bereau of Economical Research (NBER).
Beberapa pencapaian telah didapatkan oleh Michael Grossman diantaranya adalah pada tahun
1964 mendapatkan gelar Available's Degree dari Trinity College in Hartford Connecticut,
tahun 1966 sebagai Research Assistant di NBER, tahun 1970 mendapatkan gelar Doctorate
in Economics dari Columbia Academy, tahun 1972 sebagai Visiting Assistant Professor di
CUNY, tahun 1978 mendapatkan gelar Professor, tahun 1988 mendapatkan gelar
Distinguished Professor of Economics. Akhirnya pada tahun 1983-1985 menjabat sebagai
kepala atau pimpinan University'southward Doctoral Economic science Programme (Mullner, 2009).
Michael Grossman telah menulis 5 buku, 66 jurnal, dan 35 bab buku. Disamping itu
Grossman pernah menjadi co-editor Review of Economic science of the Household, acquaintance editor
pada the Journal of Wellness Economic science dan the Journal of Human Capital, anggota the
Institute of Medicine of the National University of Sciences, presiden di the Eastern Economic
Association dan the American Society of Health Economists, terdaftar dalam Who'south Who in
Economics 2003 edition , orang pertama yang menerima the Victor Fuchs Honour for lifetime
contributions to the field of wellness economic science, serta Direktur Kehormatan the Nankai-
Grossman Eye for Health Economics dan Medical Insurance di Nankai University in
Tianjin (Mullner, 2009).
Teori Need for Health Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi | Ade Heryana dkk
2
2. Pemikiran, Teori, Pandangan atau Penemuan Michael Grossman
ii.one. Pandangan Michael Grossman: Human Capital dan Health Majuscule
Pada tahun 1972, Michael Grossman mengembangkan Model yang disebut dengan Human being
capital model of the derived demand for health, yang menjelaskan bahwa kesehatan sebagai
Human Uppercase atau Health Capital. Menurut Grossman, health capital adalah modal yang
dibutuhkan oleh individu untuk beraktivitas dan mendapatkan penghasilan, sehingga individu
tersebut kemudian mendapatkan manfaat consumption (health provides utility). Disebut
mendapatkan manfaat karena apabila individu dalam kondisi sakit maka yang akan
didapatkan adalah justru kerugian. Dengan demikian menurut model ini, manfaat yang
didapatkan adalah production/investment yang berbentuk health increases earnings karena
kesehatan akan menentukan waktu hidup yang dimiliki seseorang serta bisa digunakan untuk
melakukan aktivitas produktif (Galama & Kapteyn, 2011).
Model yang dikemukakan oleh Grossman juga menjelaskan adanya 2 jenis permintaan yaitu
Demand for medical care (permintaan terhadap pelayanan kesehatan) dan Demand for health
(permintaan terhadap kesehatan). Need for medical intendance merupakan turunan dari need
for health karena pada dasarnya individu membutuhkan kesehatan dan untuk mendapatkan
jumlah hari dalam kondisi sehat dibutuhkan pelayanan kesehatan. Kesehatan yang didapatkan
oleh individu akan berpengaruh pada pendapatan masi ng-masing individu tersebut
(Grossman, 1972).
2.2. Teori Demand for Health
Teori Demand for Health dari Grossman berakar dari teori Human Uppercase mod yang
dicetuskan oleh Garry Bekker. Teori tersebut menyatakan bahwa produktifitas manusia
ditentukan oleh human capital sebagai stock of knowledge dan stock of skill. Dari teori
tersebut, kemudian Grosmmen mengembangkan teori Health Capital yang menurut
Grossman merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari faktor kesehatan. Dari teori,
Grossman menggambarkan demand for health (permintaan kesehatan) dan demand for
medical care (permintaan pelayanan kesehatan) dengan pendekatan human being upper-case letter (Mullner,
2009).
Grossman menyatakan bahwa yang diinginkan masyarakat adalah kesehatan, bukan
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan derivat demand (kebutuhan turunan)
yang berfungsi sebagai input untuk menghasilkan kesehatan. Masyarakat memenuhi
Teori Demand for Health Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi | Ade Heryana dkk
three
kebutuhan kesehatan secara aktif, menghasilkannya, menggunakan waktu untuk usaha-usaha
peningkatan kesehatan, sekaligus menggunakan pelayanan kesehatan. Dengan demikian,
kesehatan dapat dianggap sebagai bahan konsumsi sekaligus investasi. Kesehatan merupakan
bahan investasi karena bersifat tahan lama serta tidak terdepresiasi dengan segera (Grossman,
1972) & (Grossman, 2000).
Grossman menyatakan bahwa konsumen sesungguhnya mempunyai cukup informasi yang
memungkinannya melakukan pilihan kondisi kesehatannya secara rasional, baik pada masa
sekarang maupun di masa mendatang. Permintaan terhadap pelayanan kesehatan akan
diturunkan dari persepsi seseorang terhadap level optimal kesehatannya. Akibatnya,
permintaan pelayanan kesehatan muncul karena orang tersebut ingin menjembatani
kesenjangan antara status kesehatan saat ini dengan condition kesehatan yang diinginkannya.
Dengan adanya keinginan tersebut maka seseorang terdorong untuk mencari pelayanan
kesehatan (Grossman, 1972).
Setiap orang akan memaksimalkan manfaat yang diperolehnya dari jasa pelayanan kesehatan
dan konsumsi barang lainnya pada setiap tahun kehidupannya. Optimalisasi ini akan
menyebabkan terjadinya kesamaan antara the marginal return on the asset dengan marginal
cost. Keuntungan yang diperoleh individu terdiri atas marginal physical return dan marginal
monetary render. Monetary return ditentukan oleh tiga komponen, yaitu : upah harian,
produk marjinal kesehatan yang dihitung dalam jumlah hari sehat yang dihasilkan oleh satu
unit stok kesehatan dan biaya marjinal dari gross investment di bidang kesehatan yang dibeli
pada periode sebelumnya termasuk biaya waktu dan uang. Grossman mendukung asumsi
ekonomi makro, bahwa produk marjinal kesehatan akan menurun secara asimtomatis menuju
nol sejalan dengan peningkatan kesehatan. Hal ini ditunjukkan oleh Grossman pada return
kesehatan yang diukur dengan hari sehat (healthy days) dengan batas 365 hari pertahunnya
(Grossman, 1972).
Di sisi lain, kesehatan juga akan mengalami depresiasi seiring belanjutnya usia, sehingga
mengalami penyusutan setiap tahunnya. Oleh karena itu kebutuhan individu terhadap
kesehatan maupun pelayanan kesehatan juga berbeda-beda. Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Grossman, dijelaskan bahwa kesehatan memiliki hubungan terhadap age (usia), wage
(upah), dan education (pendidikan). Penelitian ini menelusuri adanya pergerakan yang
meningkat pada kurva supply dalam upaya meningkatkan charge per unit of depreciation stock of wellness
(tingkat penyusutan stok kesehatan) terhadap age (usia). Hasil ini menjelaskan bahwa rate of
depreciation dan pengeluaran untuk pelayanan kesehatan akan meningkat bersamaan dengan
Teori Demand for Wellness Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi | Ade Heryana dkk
4
usia, serta adanya pergerakan yang meningkat pada kurva need dalam upaya
meningkatkan charge per unit wage (tingkat upah) dan teaching (pendidikan) atau permintaan terhadap
kesehatan dan pelayanan kesehatan memiliki hubungan positif dengan wage rate, serta
pendidikan akan meningkatkan permintaan terhadap kesehatan (Thoualama & Kapteyn, 2011).
Ketersediaan kesehatan yang optimal kemudian dapat dilakukan uji untuk mengetahui
pengaruh usia dan income terhadapnya. Hal ini dengan memperhatikan aspek usia dan
mengasumsikan bahwa tingkat upah, marginal production dari ketersediaan kesehatan dan biaya
marginal dari gross investment adalah independen terhadap usia. Pengaruh yang diasumsikan
dari peningkatan usia adalah dengan meningkatnya tingkat depresiasi kesehatan. Ini tidak
berarti bahwa orang yang lebih tua akan menjadi kurang sehat dibandingkan yang muda usia,
tetapi untuk orang tertentu tingkat depresiasi kesehatannya pertahun akan menjadi lebih besar
ketika usianya lebih tua (Grossman, 1972).
Peningkatan depresiasi menyebabkan seseorang memilih status kesehatan yang lebih rendah
demi meningkatkan produk marginal kesehatan, juga menyamakan hasil marginal dengan
biaya yang lebih tinggi. model Grossman mengatakan bahwa ketika dihadapkan pada
depresiasi kesehatan yang diketahui sudah cenderung naik, seseorang akan memilih status
kesehatan yang lebih rendah pada setiap tahun berurutan (successive yr). Hal itu akan
mendorong orang tersebut terpaksa harus memilih usia hidupnya sendiri, mengingat status
kesehatannya yang optimal pada akhirnya akan turun hingga dibawah life -supporting
minimal yang diperlukan. Pengaruh tingkat upah kepada status kesehatan dan demand
pelayanan kesehatan akan terdiri dari dua unsur, yaitu a) produk marginal kesehatan yang
dihitung dari healthy days. Perhitungan ini akan memiliki arti jika dinilai pada tingkat upah
yang lebih tinggi; dan b) waktu yang dimiliki yang juga merupakan input bagi pelayanan
kesehatan. Jika tingkat upah naik maka biaya pelayanan akan naik. Penekanan public policy
adalah perlunya penyediaan informasi kesehatan yang memadai bagi masyarakat serta
informasi dari penyedia pelayanan kesehatan tentang pengaruh setiap pelayanan (Grossman,
1972).
3. Aplikasi/Penerapan Teori Demand for Health dalam Bidang Kesehatan Masyarakat
Teori Demand for Health (DFH) telah banyak diterapkan dalam mengatasi permasalahan di
bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Grossman berjudul "On the concept of health capital
Teori Demand for Health Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi | Ade Heryana dkk
five
and the demand for health" pada tahun 1972 banyak dikutip oleh para peneliti untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan turunannya.
three.1. Aplikasi Utama
Aplikasi utama teori DFH adalah menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
konsumen/pasien terhadap kesehatan dan pelayanan kesehatan. Beberapa artikel penelitian
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan pelayanan kesehatan
menggunakan model Grossman, antara lain:
1. Permintaan liburan dan konsumsi makanan pada kelompok lanjut usia laki-laki yang
dipengaruhi oleh aktifvtas fisik, aktivitas sosial, gejala-gejala/masalah fisik, dan
mobilitas. Model permintaan ini juga ternyata menunjukkan bahwa liburan dan konsumsi
makan berpengaruh terhadap kesehatan lansia (Sickles & Yazbeck, 1998)
ii. Permintaan terhadap pemilihan dan konsumsi zat atau perilaku yang bersifat adiktif
seperti rokok, kopi, mendengarkan music klasik. Perilaku merokok dapat menurunkan
kesehatan dan mengurangi pendapatan. Musik klasik dapat menimbulkan rasa nyaman
kepada yang mendengarkan, sedangkan kopi akan menimbulkan efek withdrawal jika
berhenti (Becker & Murphy, 1998).
three. Layanan skrining kanker payudara (mamografi) pada wanita lansia di Amerika yang
dipengaruhi secara langsung oleh pendidikan, penghasilan, asuransi kesehatan, dan
persepsi risiko skrining Sementara faktor usia, merokok, perjalanan (traveling), dan
waktu tunggu berhubungan secara negative dengan perilaku skrining one thousandanker payudara.
Layanan skrining dengan mamografi pada wanita lansia secara umum konsisten dengan
teori demand for health and medical intendance serta sesuai dengan penelitian-penelitian
layanan skrining kanker payudara sebelumnya. Ternyata persepsi risiko dan harga
memiliki peran dalam pemakaian asuransi kesehatan untuk layanan skrining kanker
payudara (Lairson, Chan, & Newmark, 2005).
4. Permintaan layanan antenatal di Kolombia dipengaruhi oleh domisili, asuransi kesehatan,
kondisi keluarga dan personal, serta pendidikan ibu hamil. Pada penelitian ini diketahui
ibu hamil (baik tua dan muda) yang berdomisili di kawasan Asia Pasifik memiliki
kemungkinan yang tinggi untuk tidak melakukan kunjungan antenatal pertama, namun
faktor usia tidak berhubungan dengan kepatuhan kunjungan. Kondisi keluarga yang
mempengaruhi kunjungan antenatal adalah keinginan memiliki anak paling akhir dan
jumlah anak yang sudah dimiliki (Venico-Artiz, 2008).
Teori Demand for Health Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi | Ade Heryana dkk
6
five. Layanan skrininyard kesehatan pada kelompok usia pekerja di Malaysia yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor sosio-demografik (pendidikan, etnis, domisili, status pekerjaan dan
asuransi kesehatan) dan gaya hidup yaitu perilaku merokok. Pada populasi tersebut,
faktor waktu lebih dominan dibandingkan faktor pendapatan dalam perilaku skrining
kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pekerja cenderung lebih memilih skrining
kesehatan dibanding pekerja dengan pendidikan rendah (Cheah & Goh, 2017).
3.2. Aplikasi Turunan
Model Grossman juga dapat diaplikasikan lebih lanjut untuk memprediksi masalah kesehatan
dan sebagai masukan dalam kebijakan program kesehatan. Aplikasi tersebut antara lain
(Mwabu, 2017):
i. Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pasien terhadap kualitas
pelayanan kesehatan
3. Memungkinkan pengambil keputusan dapat menerapkan intervensi untuk mengubah pola
pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan cara yang diinginkan
four. Mempromosikan gaya hidup sehat
5. Deteksi dini penyakit
half dozen. Mengurangi tingkat rujukan penyakit oleh pasien
Secara tidak langsung teori DFH juga memberikan kontribusi dalam menentukan elastisitas
harga, antara lain:
Dalam asuransi kesehatan, digunakan untuk menentukan elastisitas harga sehingga dapat
ditetapkan skema iuran asuransi yang efisien dengan sistem deductible (Lin & Sacks,
2019), untuk mengestimasi willing to pay (WTP) dalam pembayaran asuransi kesehatan
(Khwaja, 2010).
Dalam upaya pengurangan ketergantungan terhadap pemakaian heroin dengan
menerapkan intervensi tertentu misalnya menaikkan harga (Olmstead, Alessi, Pacula, &
Petry, 2015).
Teori Demand for Wellness Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi | Ade Heryana dkk
vii
4. Kajian Filsafat Ilmu dan Kritik terhadap Teori Demand for Wellness
4.1. Analisis Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis
Secara ontologis, tampak jelas bahwa teori Grossman difokuskan pada aspek kehidupan
manusia terkait dengan produktifitasnya. Bidang kajian yang dijadikan tempat berpijak dari
teori ini adalah bidang ekonomi dan kesehatan. Dengan demikian dari perspektif struktur
keilmuan, teori Grossman masuk ke dalam teori ekonomi mikro dalam menyoroti modal
kesehatan. Akan tetapi, teori ini juga menyentuh teori ekonomi makro karena membahas
sampai dengan agregat permintaan kesehatan secara publik.
Secara epistemologis, teori Grossman merupakan deduksi dari teori human capital dan teori
ekonomi mikro dengan pendekatan ekonometrik. Grossman kemudian memperkuat proses
deduksi tersebut dengan penelitian induktif yang dilakukan dengan mengkaji hubungan
antara kesehatan terhadap age (usia), wage (upah), dan education (pendidikan).
Secara aksiologis, kontribusi teori Grossman sangat menonjol pada penjelasan hubungan
antara kesehatan sebagai modal, serta investasi dilakukan oleh individu , terhadap
produktivitasnya, terutama terkait full corporeality of fourth dimension dalam kehidupannya. Teori Groosman
juga bermanfaat dalam hal prediksi dan kontrol terhadap pelayanan kesehatan, terutama
dalam intervensi terhadap gaya hidup yang dapat memperpanjang usia hidup.
4.2. Kritik terhadap Teori Grossman
Sebagai teori yang lahir pada tahun 1974, Teori Grossman tentu saja tidak kebal terhadap
kritikan. Salah satu persoalan yang menjadi sorotan terhadap teorin ini adalah pijakannya
yang hanya bertumpu pada teori human capital dan teori ekonomi mikro. Diantara penelitian
terbaru yang mengkritik teori Grossman adalah riset yang dilakukan oleh Eze, dan
menunjukkan beberapa masalah dalam Teori Grossman (Eze, 2018). Berdasarkan penelitian
tersebut, beberapa kritikan yang diajukan adalah penelitian Grossman banyak mengeluarkan
asumsi seperti melakukan perhitungan age of death akan tetapi pada kenyataannya tidak bisa
dilakukan karena waktu kematian yang tidak bisa diprediksi (Galama & Kapteyn, 2011).
Masalah lainnya tidak kuatnya model modal manusia (the human upper-case letter modal) dalam
melakukan analisis kebutuhan terdapat kebutuhan pelayanan kesehatan kuratif. Mengingat
pelayanan preventif merupakan pencegahan terhadap penyakit, dan pemanfaatan dan
keuntungan yang diperoleh dalam berbagai urutan periode waktu. Pelayanan preventif
dipandang sebagai uppercase investment, Grossman menyatakan merupakan pengeluaran saat ini
yang akan menghasilkan manfaat di masa depan. Selain itu, pelayanan kesehatan kuratif
Teori Demand for Health Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi | Ade Heryana dkk
8
dibedakan, faktanya seseorang menjadi sakit pertama kalinya kemudian mencari pengobatan
untuk menyembuhkan atau mengobati keluhannya. Penggunaan pelayanan kesehatan kuratif
dan obat yang dihasilkannya dianggap terjadi bersamaan. Pelayanan kuratif dianggap sama
seperti produk konsumsi standar, padahal kemanfaatan di masa depan bisa ditambahkan
sebagai keuntungan. Dalam hal ini lebih cocok untuk model the standard consumer
dibandingkan model the human being capital. Model Grossmanorthward mengabaikan perbedaan antara
pelayanan kuratif dan pelayanan preventif, dan sebaliknya menggeneralisasi model human
capital dari keuntungan demand. Dari analogi ini bisa dikatakan bahwa semua pelayanan
kuratif seolah-olah dianggap sebagai pelayanan kesehatan preventif. Grossman juga
mengabaikan proses penyakit, seolah-olah semua penurunan status kesehatan disebabkan
oleh penuaan (natural) dari depresiasi kesehatan (Eze, 2018).
Pemanfaatan Teori Grossman saat ini, terutama dalam hal evaluasi ekonomi kesehatan, juga
dapat berujung pada ketidak akuratan perhitungan. Hal ini disebabkan, karena faktor-faktor
yang diperhitungkan oleh Grossman dalam mengembangkan model demand health belum
memasukkan faktor-faktor lain yang saat ini sudah menjadi faktor signifikan, seperti jaminan
kesehatan.
Referensi
Becker, M. S., & Murphy, K. M. (1998). A Theory of Rational Addiction. The Journal of
Political Economy, 96 (4), 675–700.
Cheah, Y. K., & Goh, Thousand.-L. (2017). Determinants of the demand for wellness screening in
Malaysia: The case of the aged population. The Social Science Periodical, 54(3), 305–313.
Eze, P. C. (2018). A Critique of an Aspect of Grossman's Model of Demand for Health Care.
International Journal of Applied Economics, Finance and Accounting, 2 (ii), 47–53.
Galama, T., & Kapteyn, A. (2011). Grossman's Missing Health Threshold. Periodical of Health
Economics, thirty, 1044 –1056.
Grossman, Grand. (1972). On the Concept of Health Capital letter and the Demand for Wellness. The
Journal of Political Economic system, 80 (two), 223–255.
Grossman, M. (2000). The Human Capital Model. In Handbook of Health Economics (pp.
347– 406).
Khwaja, A. (2010). Estimating willingness to pay for medicare using a dynamic life-cycle
Teori Demand for Health Michael Grossman: Kajian Filsafat Ilmu dan Kritisi | Ade Heryana dkk
9
model of demand for health insurance. Journal of Econometrics, 156, 130–147.
Lairson, D. R., Chan, W., & Newmark, Grand. R. (2005). Determinants of the need for breast
cancer screening among women veterans in the United States. Social Science and
Medicine, 61(7), 1608 –1617.
Lin, H., & Sacks, D. W. (2019). Intertemporal exchange in health care demand: Prove
from the RAND Health Insurance Experiment. Journal of Public Economy, 175, 29–43.
Mullner, R. G. (2009). Grossman, Michael. In Encyclopedia of Health Services Research
(pp. 450–451).
Mwabu, G. (2017). Demand for Health Intendance. In International Encyclopedia of Public Health
(pp. 217–222). Elsevier Ltd.
Olmstead, T. A., Alessi, S. M., Pacula, R. Fifty., & Petry, N. M. (2015). The toll elasticity of
need for heroin: Matched longitudinal and experimental testify. Journal of Health
Economics, 41, 40 –71.
Sickles, R. C., & Yazbeck, A. S. (1998). On The Dynamics of Leisure and the Production of
Health. Journal of Business organization and Economics Statistics, xvi(2), 187–197.
Venico-Artiz, A. I. (2008). Determinants of demand for antenatal intendance in Colombia. Health
Policy, 86(two –3), 363–372.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
- Haizhen Lin
- Daniel West. Sacks
Nonlinear cost-sharing in health insurance encourages intertemporal substitution because patients can reduce their out-of-pocket costs by concentrating spending in years when they hit the deductible. We develop a exam for intertemporal substitution and utilize information technology to data from the RAND Health Insurance Experiment, where people were randomly assigned either to a gratuitous care plan or to a cost-sharing plan which had coinsurance upward to a maximum dollar expenditure (MDE). Hitting the MDE—leading to an effective price of zero—has a bigger issue on wellness care demand than does being in free intendance, because people who hit the MDE face low current prices just loftier hereafter prices, and so stock up on health care. As a consequence, short-lasting price changes induce well-nigh twice as large a response as do long-lasting changes. These findings assist reconcile disparate estimates of the price elasticity of demand for health care in the existing literature. Failing to account for intertemporal exchange can lead researchers to overstate toll savings from high deductible health plans by xx% or more.
The increase in the prevalence of centre illness has become a serious public wellness issue. Hypercholesterolemia and hypertension are ii principal modifiable health risk factors for middle affliction. In a fast ageing society, proper preventive measures should be adopted, specially to achieve good for you aging. The objective of the present report is to examine the factors affecting the employ of two wellness tests, namely claret cholesterol and claret pressure level screenings among adults anile 60 years and above in Malaysia. Nationally representative data nerveless through the National Health and Morbidity Survey 2011 (NHMS, 2011) by the Ministry building of Health, Malaysia were analysed. The survey used a two-stage stratified sampling method. Enumeration Blocks were selected in the first stage, while the second stage involved selection of Living Quarters. The proportions of those not using the blood cholesterol (45.four%) and claret pressure (xxx.8%) tests are alarmingly high. A bivariate probit model is applied to examine the determinants of the use of these two health screening tests. The results show that education, ethnicity, location of residence, employment status, health insurance and smoking significantly affect the decision of the aged population to undergo these tests. Key findings are, first, fourth dimension is a more than dominant gene than income in determining health screening behaviour among the aged population. Second, being covered by insurance increases the propensity to undergo health screening. Third, smokers have a lower likelihood of screening than not-smokers. The findings advise that intervention programmes should be targeted at the less-educated, employed individuals, individuals not covered past health insurance and smokers.
- G. Mwabu
Health-care demand analysis provides information that policy makers can apply to improve a population's health. Since demand estimates identify determinants of health-care utilization, the estimates could be used to design policies to improve access to health facilities. Nevertheless, evidence on health-care demand alone is insufficient to implement policies aimed at improving health. To facilitate implementation of such interventions, it is necessary to link health-care utilization to health status. This article provides an exposition of a model that links wellness-intendance demand to health production. Implications of the model in settings of data imperfections and lack of self-command in health-intendance markets are analyzed.
- Michael Grossman
This affiliate contains a detailed treatment of the human capital model of the demand for health which was originally developed in 1972. Theoretical predictions are discussed, and theoretical extensions of the model are reviewed. Empirical research that tests the predictions of the model or studies causality between years of formal schooling completed and good health is surveyed. The model views health as a durable capital stock that yields an output of good for you time. Individuals inherit an initial corporeality of this stock that depreciates with historic period and can exist increased by investment. The household production function model of consumer behavior is employed to business relationship for the gap between wellness equally an output and medical care as one of many inputs into its production. In this framework the "shadow price" of wellness depends on many variables besides the price of medical intendance. It is shown that the shadow toll rises with age if the rate of depreciation on the stock of health rises over the life bike and falls with education (years of formal schooling completed) if more than educated people are more efficient producers of health. An important result is that, under certain weather condition, an increase in the shadow price may simultaneously reduce the quantity of wellness demanded and increment the quantities of wellness inputs demanded.
- Ahmed Khwaja
Medicare is the largest health insurance programme in the US. This paper uses a dynamic random utility model of demand for health insurance in a life-bicycle human being capital framework with endogenous product of wellness to calculate the private willingness to pay (WTP) for Medicare. The model accounts for the feature that the demand for health insurance is derived through the demand for wellness, which is jointly determined with the product of health over the life-cycle. The WTP measure incorporates the effects of Medicare insurance on aggregate consumption through effects on medical expenditures and bloodshed, and consumption utility of health. The model is estimated using panel information from the Wellness and Retirement Study. The average WTP or change in lifetime expected utility resulting from delaying the historic period of eligibility to 67 is found to be $ 24,947 in 1991 dollars ($ 39,435 in 2008 dollars). However, there is considerable variation in the WTP, e.chiliad., in 1991 dollars the WTP of individuals who have less than a loftier school education and are white is $ 28,347 ($ 44,810 in 2008 dollars), while the WTP of those with at least a higher degree and who are neither white nor black is $ xv,584 ($ 24,635 in 2008 dollars). More than generally, the less educated have a higher WTP to avert a policy change that delays availability of Medicare benefits. Additional model simulations imply that the primary benefits of Medicare are insurance against medical expenditures with relatively smaller benefits in terms of improved health condition and longevity. Medicare also leads to big increases in medical utilization due to deferring of medical intendance prior to eligibility.
- Michael Grossman
This paper constructs a model of saving for retired single people that includes heterogeneity in medical expenses and life expectancies, and bequest motives. Nosotros judge the model using Assets and Health Dynamics of the Oldest Old data and the method of simulated moments. Out-of-pocket medical expenses ascent quickly with historic period and permanent income. The gamble of living long and requiring expensive medical intendance is a fundamental driver of saving for many higher-income elderly. Social insurance programs such as Medicaid rationalize the depression asset holdings of the poorest but too do good the rich by insuring them against high medical expenses at the ends of their lives. (c) 2010 by The University of Chicago. All rights reserved..
Source: https://www.researchgate.net/publication/336124573_Teori_Demand_for_Health_Michael_Grossman_Kajian_Filsafat_Ilmu_dan_Kritisi
0 Response to "Altor Astiz Do It Again Zippy"
Post a Comment